Makanan organik adalah jenis makanan yang diolah secara dan dari bahan organik sesuai dengan pengaturan Badan Pengawas Makanan dan Minuman Republik Indonesia. Artinya adalah makanan organik yang asli harus memenuhi standar tertentu yang telah ditetapkan.
Produk makanan organik yang berasal dari tumbuhan
Produk makanan organik harus tumbuh tanpa bantuan kimiawi atau pestisida dan hanya penyubur alami seperti kompos yang boleh digunakan. Setelah panen pun, produk makanan organik tidak boleh diberi pengawet, seperti lilin. Makanan yang dibuah secara ilmiah seperti semangka tanpa biji tidak termasuk dalam kategori produk makanan organik.
Produk makanan organik yang berasal dari hewan
Produk makanan organik yang berasal dari hewan dihasilkan dari peternakan yang menggunakan hanya bahan-bahan organik untuk ternaknya, Ternak dibesarkan di peternakan ramah lingkungan dan tidak diperbolehkan menggunakan hormon penumbuh maupun antibiotik
Macam label produk makanan organik
Ada beberapa macam label produk makanan organik, antara lain:
– 100% organik, berarti produk organik tersebut diproduksi dan diproses dengan metode dan bahan organik yang sesuai standar. Label ini biasanya digunakan untuk bahan makanan organik, seperti buah atau telur.
– Organik, berarti produk mengandung 90% bahan organik.
– Terbuat dari bahan organik, berarti produk mengandung 75% bahan organik.
Bagaimana produk makanan organik lebih baik dibanding produk lainnya
Produk organik dikatakan sebagai produk yang lebih sehat dan lebih ramah lingkungan. Tapiseperti apakah perbedaan yang sesungguhnya?
– Nutrisi
Beberapa produk makanan organik memiliki nutrisi yang sama dengan produk non-organik, meskipun beberapa lainnya juga memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Masih dalam penelitian, tapi beberapa produk pasar biasa (seperti apel) memiliki kandungan nutrisi yang sama seperti buah yang organik. Junk food organik, seperti kue atau es krim, tidak mengandung nutrisi lebih dibanding junk food biasa. Sedangkan untuk beberapa jenis buah dan sayuran organik memang ditemukan kandungan mineral yang lebih tinggi.
– Bahan buatan
Produk makanan organik dan non-organik diproses secara berbeda dalam penggunaan hormon pertumbuhan, bahan sintetis, pengawet dan pestisida. Meskipun pestisida dan penyubur biasa digunakan dalam industri pangan, beberapa orang masih khawatir dengan efek jangka panjang dari bahan buatan ini. Dengan para ahli juga tidak menjamin masalah apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pestisida dan penyubur ini, produk makanan organik menjadi pilihan yang lebih baik.
– Rasa
Produk makanan organik tidak ditambah dengan kimiawi penambah rasa sehingga rasanya lebih alami dan tidak seenak produk makanan biasa.
– Lingkungan
Lingkungan pertanian dan peternakan organik memenuhi standar kriteria tertentu yang lebih ramah lingkungan. Membeli produk makanan organik berarti anda telah ikut proses mengurangi polusi, menghemat air dan mengurangi erosi humus.
– Ketahanlamaan
Karena tidak mengandung pengawet, produk organik tidak setahan lama produk non-organik dan lebih cepat rusak.
– Harga
Produk makanan organik lebih mahal untuk menutupi pengeluaran untuk proses pengorganikan pertanian dan peternakan. Tapi dengan semakin tingginya permintaan untuk produk makanan organik, harganya pun perlahan-lahan mulai menurun.
Memilih produk makanan organik yang tepat
Memahami fakta-fakta mengenai produk makanan organik dan organik dapat membantu menambah informasi anda dan membuat keputusan yang tepat sehat. Selagi anda mempertimbangkan untuk mulai dengan produk makanan organik untuk anda dan keluarga, perlu diingat juga bahwa makanan apa pun juga tidak bisa langsung memberi manfaat begitu saja layaknya sulap. Apa pun makanan yang anda beli, pastikan untuk mengecek informasi nutrisi yang terdapat pada bungkusnya.
Jika anda masih tertarik dengan produk makanan organik, seperti yang disampaikan Dr. dr. Amarullah Siregar, Ph.D, pakar naturopati, anda bisa mencoba program lama yang pernah dicanangkan pemerintah, yaitu Toga atau Tanaman Obat Keluarga. Pada maksudnya, Toga bukan sekedar menanam tanaman obat, tetapi menanam segala macam tanaman yang ada untuk dikonsumsi sendiri, seperti bayam, kangkung, sawi dan sejenisnya. Tanaman ini jelas dijamin bebas kimia.
Sumber: Lihat berbagai referensi yang digunakan untuk menulis artikel di sini.